Minggu, 23 Maret 2014

Potret Perfilman Indonesia




Film Darah & Doa atau Long March of Siliwangi
 Sudah beranjak ke minggu-minggu akhir di bulan Maret 2014. Lalu ada apa di minggu-minggu akhir ini? Seperti yang kita tahu bahwa Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret. Mengapa harus 30 Maret? Yap, karena pada 30 Maret 1950 adalah hari pertama pengambilan gambar film “Darah & Do’a” atau “Long March of Siliwangi” yang disutradarai oleh Usmar Ismail. Film tersebut mengisahkan tentang perjalanan jauh serombongan tentara bersama para pengungsi yang terjadi kisah cinta antara komando tentara dengan salah satu pengungsi wanita Indo-Belanda.
Itulah film pertama yang benar-benar disutradarai oleh orang Indonesia asli dan juga dilahirkan dari perusahaan film milik orang Indonesia asli, sehingga pada 11 Oktober 1962 konferensi kerja Dewan Film Nasional dengan organisasi perfilman menetapkan hari shooting pertama film tersebut sebagai hari Film Nasional, yang diperingati pada 30 Maret.
Setengah abad lebih pun berlalu. Kini, di tahun 2014 sudah sangat banyak jenis-jenis perfilman di Indonesia, dari mulai yang ber-genre drama, komedi, animasi, petualangan, romance, action, maupun horror sekalipun. Perfilman di Indonesia 2014 ini tidak kalah dari film mancanegara, dari mulai kualitas ceritanya dan teknologinya. Banyak juga film di Indonesia yang mendunia, seperti halnya film “The Witness” yang disutradarai Muhammad Yusuf ini sudah tayang di Filipina sejak 21 Maret 2012 lalu. Untuk pertama kalinya film Indonesia dapat tayang secara komersil di sana, tidak sebatas sebagai pengisi di festival film saja. Tidak kalah lagi, di film “Lovely Man” yang merupakan film Indonesia yang masuk nominasi Osaka Asian Film Festival. Lalu film animasi Indonesia “Meraih Mimpi (Sing to the Dawn)” telah ditayangkan ke sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Timur Tengah, dan Rusia. Bahkan seperti dikutip dari Tempo Interaktif, Managing Direktur Kinema Systrans Multimedia yang memproduksi film tersebut menjelaskan bahwa film ini juga dipasarkan ke Jerman dan Eropa Timur. Dan juga film “Laskar Pelangi” yang disambut baik di Indonesia juga mendapat sambutan positif di dunia Internasional. Film yang diadopsi dari novel laris karya Andrea Hirata dengan judul yang sama juga menjadi salah satu film yang diputar pada Festival Film International Fukuoka 2009 di Jepang.
Tapi dari beberapa film di Indonesia yang sudah disebutkan diatas, film “The Raid” lah yang paling laris, yang masuk Box Office Amerika Serikat (AS) dan pernah bertengger pada urutan 11 sebagai film yang paling banyak ditonton di bioskop AS. Film yang menonjolkan bela diri asli Indonesia yakni Pencak Silat ini diputar di 875 bioskop di AS. Selain di AS, film ini juga diputar di beberapa negara lainnya. Mengutip dari cekricek.com, The Raid telah menyabet 3 penghargaan bergengsi dunia, antara lain Cadillacs People’s Choice Award, Toronto International Film Festival 2011 dan The Best Film sekaligus Audience Award- Jameson Dublin International Film Festival.
Dewasa ini memang tema dan penceritaan film Indonesia kian bervariasi. Muncullah tema-tema keluarga, kehidupan keseharian, dan masalah sosial kemasyarakatan di layar lebar, seperti: “5 Cm”, “Cinta Tapi Beda”, “Perahu Kertas”,  “Atambua 39 Derajat Celsius”, “Tendangan Si Madun”, “Di Timur Matahari”, “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk”, “Sugija”, “Habibie dan Ainun”, dll. Tetapi yang sangat disayangkan adalah masih banyak juga film-film di Indonesia yang menonjolkan sisi negatifnya, seperti film horor dan film dewasa yang juga judulnya sangat aneh, seperti “Tali Pocong Perawan”, “Kuntilanak Kesurupan”, “Pergaulan Bebas”, “Menculik Miyabi”, dll.
Banyaknya tema-tema film yang  sepertinya semakin memojokkan moralitas bangsa yang akan berdampak negatif pada kualitas perfilman Indonesia. Semakin banyaknya film-film yang diproduksi namun sepertinya tidak mempunyai arah. Dan yang paling disayangkan tidak sedikit film-film yang menonjolkan tema mengenai kekerasan, cinta, horor dan seksualitas. Film itu tidak hanya di tonton dan selesai. Namun bisa saja menjadi alat propoganda masal kepada setiap penontonya
Walaupun begitu, kita harus ambil sisi positif dari perfilman di Indonesia ini. Perfilman Indonesia memang sedang berkembang. Banyak film-film Indonesia yang di apresiasi dengan positif. Tentu saja film-film yang memang mendidik dan menarik untuk di tonton. Di Hari Film Nasional, 30 Maret 2014 nanti, semoga harapan setiap orang bisa terwujud di suatu saat nanti, yaitu dengan meningkatnya produksi perfilman yang berlatar atau ada kemasan budaya, adat istiadat, dan perjuangan bangsa ini seperti yang amat menonjol pada karakter film Korea, juga Hongkong, India bahkan Perancis, India, Iran, dan              Hongkong. Yang secara tidak langsung mengenalkan budaya Indonesia yang melimpah pada dunia. (wati)


Baca SelengkapnyaPotret Perfilman Indonesia

Bandung Lautan Api yang Kelabu




Apa yang kita tahu tentang 24 Maret? Yap, Hari Peringatan Bandung Lautan Api. Memang, dengan mengenang peristiwa itu, pasti kita akan langsung teringat dengan peristiwa heroik para pejuang-pejuang Bandung dalam mempertahankan kotanya dari serangan Inggris dan sekutunya. Kebebasan dan kedamaian yang kita rasakan saat ini khususnya di kota Bandung memang hasil dari perjuangan para pejuang-pejuang terdahulu, akan tetapi kaula muda jaman sekarang masih menyepelekan hal ini. Minimnya apresiasi pemerintah, minimnya juga catatan-catatan sejarah serta masih simpang siurnya informasi mengenai peristiwa bersejarah ini membuat generasi sekarang semakin lupa dan tidak kenal dengan peristiwa ini.
Kini peristiwa ini hanyalah sebuah peristiwa seremonial yang diperingati setiap tanggal 24 Maret. Tidak lebih dari itu. Buktinya bisa kita lihat dari kondisi monumen dan stilasi-stilasi yang dibangun di beberapa tempat di kota Bandung untuk memperingati peristiwa seputaran Bandung Lautan Api ini. Banyak monumen yang kondisinya memprihatinkan, kotor dan tidak terawat. Pertanyaannya, apakah masyarakat Bandung sadar dengan keberadaan monumen-monumen ini? Lebih jauh lagi, apakah masyarakat Bandung kini masih ingat dengan kronologis peristiwa Bandung Lautan Api ?
Peristiwa yang terjadi pada tanggal 24 Maret 1946 lalu merupakan puncak dari serangkaian peristiwa dalam usaha mempertahankan kota Bandung. Saat itu Inggris dan sekutunya memberikan ultimatum kepada para pejuang-pejuang di kota Bandung untuk berhenti melawan dan menyerahkan kota Bandung. Saat itu juga, PM Sutan Syahrir pun memerintahkan demikian agar jangan melawan Inggris yang jauh lebih kuat supaya kekuatan militer Indonesia tidak hancur. Perintah ini membuat sikap pejuang menjadi terbelah, tetapi akhirnya AH Nasution sebagai pemegang kekuasaan militer tertinggi di kota Bandung memilih untuk meninggalkan kota Bandung tapi dengan melakukan taktik infiltrasi atau bumi hangus sehingga Bandung diserahkan dalam keadaan tidak utuh.
Begitu rencana disetujui, perintah untuk mengungsi segera disebarkan, pengungsi pun mulai terlihat mengular meninggalkan rumah, harta, dan benda mereka. Rencananya mulai pukul 24.00 pembakaran akan dimulai dengan aba-aba ledakan dari gedung Indische Restaurant di kawasan alun-alun. Akan tetapi di luar rencana, pukul 21.00 bom sudah meledak. Pembakaran dan tembak-menembak terjadi dimana-mana sehingga keadaan menjadi semakin kacau. Pada saat itu sebagian rakyat juga membuat barikade-barikade yang dibakar di jalanan dengan maksud untuk merintangi laju pasukan Inggris dan sekutunya, akan tetapi pembakaran itu justru merambat ke rumah-rumah warga. Bahkan tidak sedikit warga yang sengaja membakar rumah mereka sendiri sebagai bentuk penolakan penyerahan kepada penjajah.
 Malam itu Bandung benar-benar membara, api melintang dari ujung barat di daerah Cimahi hingga ujung timur di daerah Ujungberung. Bandung benar-benar berubah menjadi lautan api. Langit Bandung pun menjadi merah karenanya, bahkan langit yang merah akibat pembakaran ini terlihat hingga daerah Majalaya dan Garut. Pembakaran ini terus berlanjut hingga subuh. Istilah Bandung Lautan Api menjadi sangat populer karena wartawan muda dari Koran Suara Merdeka yang menerbitkan artikel pada tanggal 26 Maret 1946 dengan judul “Bandung Lautan Api”.
Kenangan peristiwa Bandung Lautan api adalah Tugu Bandung Lautan Api, berada di Lapangan Tegallega di tengah-tengah kota Bandung. Tugu setinggi 45 meter dan memiliki 9 bidang sisi ini dibangun sebagai monumen untuk memperingati, mengenang peristiwa Bandung Lautan Api. Tugu ini pun menjadi salah satu monumen paling terkenal di Bandung.
Dari kronologis-kronologis yang sudah dicantumkan diatas, apakah kita sebagai generasi muda sudah mengingatnya? Yang berlalu biarlah berlalu, tetapi kita harus ingat bagaimana pejuang-pejuang terdahulu kita yang sangat mempertahankan kota Bandung ini. Seperti apa yang pernah dikatakan Bung Karno, “Jas merah, janganlah sekali-kali melupakan sejarah. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya”.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengenang dan menghargai peristiwa bersejarah ini, misalnya dengan cara merawat dan menjaga kondisi monumen-monumen, mengajak teman-teman untuk mengunjungi dan mempelajari monumen-monumen ini, serta terus menyebarkan cerita dan peristiwa-peristiwa bersejarah ini kepada orang lain, terutama generasi ke depan sebagai generasi penerus kita. Ini merupakan sebuah tantangan bagi generasi muda sekarang dan selanjutnya untuk senantiasa mengingat beratnya perjuangan mereka terdahulu supaya kita bisa terus berjuang mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini. Dengan mengetahui sejarahnya, kita bisa lebih menghargai serta mencintai kota dan negara kita. Cintai kota kita, cintai sejarah kita. (wati)

Baca SelengkapnyaBandung Lautan Api yang Kelabu

Hari Meteorologi

(23 Maret 2014)

Cuaca, Iklim dan Air, 3 hal yang tidak dipisahkan dalam kehidupan kita, hidup tanpa air dan air tanpa cuaca,  ujar Dr. Widada Sulisya, DEA Deputi Bidang Klimatologi. Saat diwawancarai wartawan Majalah MPR berkaitan dengan Hari Meteorologi Dunia ke 64 Tahun 2014 di Ruang Kerja Deputi BMKG, Kamis (27/2).
Maka dengan memperingati Hari Meteorologi Dunia, diharapkan Dunia mendapat pengetahuan yang cukup tentang air, cuaca dan iklim, tegas Widada

Wawancara yang berlangsung selama 25 menit, mengupas tentang Pentingnya Hari Meteorologi Dunia ke- 64 yang akan di peringati BMKG, bagi Indonesia dan Masyarakat.
Lalu bagaimana kita memperingati hari meteorologi sedunia tanpa paham benar mengenai meteorologi. Untuk itu, ayo kita bahas apa sih itu meteorologi.
Teman-teman mesti tahu lho, meteorologi itu bukan ilmu tentang meteor, atau malah perbintangan. Kata “meteorologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu meteoros yang berarti tinggi di langit dan logos yang berarti ilmu. Dari sini bisa diambil kesimpulan kalau meteorologi adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan atmosfer (lapisan udara bumi) dan berbagai hubungannya dengan lapisan bumi lainnya, seperti hidrosfer (perairan), litosfer (daratan), kriosfer (lapisan es), dan biosfer (makhluk hidup).

Secara umum, meteorologi mempelajari perubahan cuaca dan iklim. Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu tempat dalam jangka waktu pendek, contohnya hujan, berawan/mendung, dan cerah. Sementara itu, iklim adalah keadaan atmosfer di suatu wilayah yang cukup luas dalam jangka waktu paling sedikit 30 tahun. Dari pengamatan iklim tersebut lah, Indonesia dikategorikan sebagai wilayah beriklim tropis dan beberapa negara di Afrika beriklim kering. Ada banyak klasifikasi iklim, yang kelak kita bahas lebih lanjut di artikel-artikel berikutnya.

Buat apa kita tahu soal meteorologi? Toh kan cuaca di Indonesia hanya hujan dan cerah?
Ternyata cuaca itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun banyak hal. Misalnya, dengan mengetahui prediksi hujan lebat, kita bisa melakukan pencegahan banjir dengan membangun selokan dan gorong-gorong. Selain itu, proyek pembangunan dan perbaikan jalan sebaiknya dihentikan agar pekerjaan tidak rusak oleh hujan besar. Di daerah pesisir, penting bagi para nelayan dan masyarakat sekitar untuk tahu apabila angin besar akan tiba di daerahnya. Bayangkan jika tidak ada prediksi dan tiba-tiba angin besar hasil badai siklon datang, bisa saja banyak nelayan yang sedang melaut menjadi korban keganasan alam. Dalam transportasi seperti kapal dan pesawat, pengamatan cuaca pun memegang peranan besar dalam menentukan keselamatan para penumpangnya. Dengan menghindari daerah berangin kuat, kapal atau pesawat dapat terhindar dari kerusakan dan sampai ke tujuan dengan selamat.
Ini semua hanya sedikit dari aplikasi ilmu meteorologi dalam hidup kita. Para ahli meteorologi (atau di beberapa tempat disebut meteorologist) sangat memahami pentingnya pengukuran temperatur, kelembapan, kecepatan angin, radiasi matahari, penguapan, dan lainnya. Pengukuran-pengukuran ini dilakukan hampir setiap detiknya lho! Dengan ini banyak kegiatan usaha, seperti pertambangan, pengeboran minyak, hingga proses penyimpanan dan pengolahan hasil pertanian dan perladangan dapat menggunakan analisis keadaan udara di sekitarnya untuk mengurangi kerusakan atau kerugian yang dapat disebabkan kelembapan atau temperatur udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Penambangan bijih batu bara yang berada di daerah dengan kelembapan tinggi dapat menyebabkan hasil pertambangan menjadi lebih berat dan dapat mengurangi produktivitas transportasi. Sejumlah besar biji kopi bisa saja rusak karena udara gudang terlalu lembap atau terlalu panas.
Analisis kondisi angin juga sangat penting dalam pembangunan gedung-gedung bertingkat. Tanpa analisis yang tepat mengenai pola angin dominan di area gedung tersebut, bisa-bisa gedung ini tidak akan stabil karean terkena angin kuat terus menerus.
Nah, ternyata banyak sekali ya, pengaruh analisis meteorologi untuk dapat mengurangi kerugian dan kerusakan dalam berbagai usaha dan pembangunan. Inilah yang sedang diusahakan oleh para ahli meteorologi Indonesia, walaupun dengan keterbatasan alat dan teknologi, para ahli meteorologi Indonesia tidak berhenti untuk terus belajar dan berusaha menciptakan sistem prediksi dan analisis kondisi cuaca yang lebih cepat dan akurat. Ayo, kita sebagai penduduk Indonesia terutama di Hari Meteorologi ini juga harus tahu sedikit demi sedikit mengenai seluas apa sih ilmu meteorologi itu, hingga pengaruhnya yang banyak sekali dalam hidup kita. Mari berteman dengan meteorologi.

Baca SelengkapnyaHari Meteorologi

Hari Air Sedunia




(22 Maret 2014)

Kita sebagai makhluk hidup tentu sangat membutuhkan air. Namun sering pula kita mengabaikan dan tidak sadar akan peran penting air dalam kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup. 
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.
Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%.
Setiap hari kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter diproduksi menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah. Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara lain untuk keperluan minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan buangan industri.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata- rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat.
Oleh karena pentingnya air dalam kelangsungan hidup manusia beserta makhluk lainnya, sudah seharusnya kita menjaga kelestarian air bersih untuk kepentingan hidup seluruh makhluk di muka bumi, terutama di Hari Air Sedunia ini yang mengingatkan kembali kepada kita akan pentingnya air. Sayangi hidup dan sayangi air. For better life, for better environment, start with save the water.  

 
Baca SelengkapnyaHari Air Sedunia

Sabtu, 22 Maret 2014

SOP Keuangan dan Publikasi Internal

SOP Keuangan

SOP Publikasi


Baca SelengkapnyaSOP Keuangan dan Publikasi Internal